Dikarenakan pengetahuan masyarakat mengenai penyebab gigi sensitif masih sangat rendah; hal ini menyebabkan masyarakat tidak mengetahui gejala klinis gigi sensitif sehingga kebanyakan masyarakat tidak melakukan upaya pencegahan dengan menggunakan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif dan cenderung mengabaikannya serta tidak berkeinginan melakukan perawatan rasa ngilunya ke dokter gigi", jelas drg. Sri Susilawati, M.Kes, Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran.
Berkaitan dengan asupan nutrisi, seorang ahli gizi yaitu dr. Diana F. Suganda, M.Kes mengatakan bahwa jenis makanan yang dapat memicu masalah gigi sensitif adalah karbohidrat (yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia), konsumsi gula dan makanan manis yang berlebih, makanan asam dan minuman berkarbonasi (yang kini konsumsinya kian meningkat). Beliau menyarankan untuk mengkonsumsi gizi seimbang, kaya gandum murni, buah dan sayur, di samping komposisi nutrisi yang mengandung kalsium, fosfat, dan protein (seperti keju) untuk proses remineralisasi. Hal ini akan menambah jumlah air liur, menetralkan asam sehingga gigi terlindungi. Remineralisasi juga menghambat bakteri plak yang mengurangi jumlah bakteri dan produksi asam pun berkurang.
Secara umum, hal-hal yang dapat menyebabkan masalah gigi sensitif adalah antara lain kebiasaan menggosok gigi dengan cara yang tidak tepat, penyakit pada gusi, buruknya kondisi kebersihan gigi dan mulut, penumpukan plak, pengikisan email, dan tindakan pemutihan gigi (bleaching) yang berlebihan. Prof. Trimurni selanjutnya mengatakan bahwa cara penanggulangan gigi sensitif tergantung pada kasus, bila penyebabnya adalah kerusakan tambalan gigi maka tambalan harus diperbaiki. Bila kesalahan terletak pada cara menyikat gigi, perlu diberikan edukasi tentang memilih sikat gigi atau cara menyikat gigi yang baik. Secara umum, penanggulangan adalah perawatan di rumah (home treatment) dengan menyikat gigi dengan baik dan penggunaan pasta gigi yang mengandung Potassium Citrate. Sedangkan perawatan di klinik (office treatment) ditujukan untuk menemukan penyebab utama keluhan gigi sensitif dan memperbaiki tambalan yang rusak. Atau untuk mencari ada kelainan struktur jaringan keras gigi seperti karies, erosi, abrasi.
Sumber: http://pharos.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar